#FF2in1 - Can You Hear My Heart?

Aku sudah lama suka sama dia. Sejak pertama kali aku bertemu dengannya dulu

"Hi, Aku Trio. Kamu siapa?" Dan bodohnya aku lari tanpa sebab. Aku tidak tahu kenapa aku bisa sebodoh itu dengannya. Sejak dari itu aku menyesal, kenapa tidak ku jabat saja tangannya dan menjawab salam perkenalannya.

Aku Ghea, perempuan biasa-biasa saja yang lebih suka sendirian pada dasarnya. Tetapi, semua orang menilaiku sebagai perempuan riang yang suka ceplas-ceplos. Tetapi, itu bukan diriku yang sebenarnya.

Kembali ke Trio. Aku sering bertemu dengannya. Dan, sampai menginjak semester ke 4 ini aku belum berani membalas sapanya. Apa aku terlewat cupu atau apa, entahlah. Yang penting, aku merasa tidak bisa dekat dengannya lama-lama. Jantungku seperti ingin keluar. Keringat dingin dan entahlah. Aku tidak pernah merasakan perasaan seaneh ini sebelumnya. Bahkan, aku tidak tahu bagaimana kisah kasih indah masa sekolah itu.

Karena sifatku yang terlalu pemilih, aku lebih cenderung melihat sosok yang sempurna. Seperti di negeri dongeng. Namun, ketika aku bertemu Trio, aku sadar, bahwa aku sudah jatuh cinta dengannya. 

Setiap kali dia mencoba menyapaku, entah kenapa aku tak berani menjawabnya dan memilih pergi. tetapi anehnya, dia masih saja ramah menyapaku. Memang kami satu fakultas, namun beda jurusan. Di kampus juga kami sering bertemu, terlebih di kantin dan perpustakaan. Aku sering mengamatinya sedang membaca buku dan mengerjakan tugasnya. Dia tampak lebih manis ketika dia serius mengerjakan tugas.

Oh Tuhan... aku ingin sekali menyapanya!

"Hi, Ghe!"

Oh Tuhan, cepat sekali terkabulnya "Kamu mau pergi lagi?" Katanya memegang tanganku. Oh, rasanya panas sekali... jantungku jadi lebih cepat memompa

"Oh, eng-engga kok..."

"Bisa kita ngobrol sebentar?"

dan hari itu tidak akan pernah aku lupa! aku ngobrol dengannya. Lama! Tuhan, Engkau memang paling mengerti aku. Kami mengobrol banyak di perpustakaan. Dia memang orang yang ramah. Aku sudah tidak secanggung dulu. Aku menyesal, kenapa tidak dari dulu saja aku membalas sapanya! Mungkin kita bisa lebih dekat dari dulu -_-

"Kamu kenapa, selama ini aku sapa selalu menghindar?"

"Oh, mungkin aku lagi buru-buru"

"Apa aku ganggu kamu sekarang?" 

"E-engga..."

"Dari dulu aku ingin ngobrol sama kamu, seperti ini. Seperti dulu."

"Dulu?"

"Perkiraaanku benar, kamu pasti sudah lupa sama aku."

"Lupa?" Please, kenapa aku jadi kayak orang bodoh gini -_-

"Aku Trio, Satrio. Teman SMP mu dulu."

Aku masih ga percaya, apa iya? tapi Satrio yang mana? Aku lupa -_-

"Kamu sih, dulu SMP serius amat sama sekolah. Sampe lupa sama orang yang ndorong sepeda kamu waktu bocor..."

"Apa?!" Aku serentak kaget

"iya...." dan Trio pun menceritakan tentang dirinya waktu SMP. Aku memang tidak terlalu akrab dengan orang lain. Seperti ku bilang tadi, aku pemilih.

Lama kelamaan kami semakin dekat. Namun, kami sekedar berteman dekat biasa. Oh Tuhan, masa iya aku harus bilang kalau aku suka dia?

Malam ini aku tidak bisa tidur. Ini cinta pertamaku, dan aku tidak mau memendamnya. Tapi, kendala terbesarnya adalah...... aku tak punya nyali untuk bilang ke Trio. Aku takut dia malah menghindar.

"When you love someoneJust be brave to say that you want him to be with you "

samar-samar lagi ini terputar random di playlist ku...

Keesokan paginya, aku memberanikan diri untuk bilang. Entah apa yang akan terjadi kemudian, aku bisa tanggung resikonya. Yang penting, perasaanku terutarakan. Besok!

"Trio, ada yang ingi aku sampaikan."
"aku juga."
"kamu dulu."
"Yakin?"
"Iya"
"aku sayang kamu Ghe, aku suka kamu dari SMP. tapi kamu selalu cuek sama aku. Aku selalu upayain buat ada saat kamu butuh, tapi apa kamu ga sadar itu?"
"APA?!"
"maaf kalo kamu marah... tapi"
BUUUGGGG! Hah, rasanya senang sekali bisa mendengar itu. Dia memabalas pelukanku. OK, Can You Hear My Heart? I cant speak right know. :')