Senin, 22 April 2013

Antara Hobby, Bakatdan Cita-Cita

Masih ingat dengan cita-citamu diwaktu kecil? Atau masih ingat dengan hobbymu di masa lalu (atau mungkin masih berlanjut hingga sekarang ini)? Masih percaya dengan bakat terpendam? Atau masih bingung apa sebenarnya yang membuat kita merasakan kepuasan batin?

Jujur, cita-citaku dulu memang 'agak terlalu muluk', yaitu menjadi dokter. Hal yang 'agak tinggi setelah ku ukir kemampuanku sendiri. hehehehehe :D 

Namun, tahukah kamu apa perbedaan dari hobby, bakat, serta cita-cita? Apakah kita telah mempunyai itu semuanya? Atau kita sendiri tidak tahu, sebenarnya kita ini mempunyai hobby atau tidak? Mari kita bahas satu persatu....
1. Hobby
Hobby? Apa sih sebenarnya hobby itu? Aku sendiri juga punya bermacam-macam hobby. Mulai dari nyanyi :D, membaca buku sampai hal yang paling kugemari adalah mendengarkan musik. Tapi, apa sih sebenarnya hobby itu? Penting ga sih bagi hidup kita? Hobby adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang kita lakukan sehari-hari atau pada saat tertentu guna menyalurkan kegiatan di saat waktu luang. Singkatnya adalah kegiatan yang sering kita lakukan di saat waktu luang, sehingga pikiran dan hati kita sedikit lebih relax dari sebelumnya.
Benar saja, jika kita mempunyai hobby mendengarkan musik, kapanpun kita merasa jenuh dan kemudian mendengarkan musik, pikiran kita akan menjadi lebih ringan daripada sebelumnya. Atau, bila kita mempunyai sebuah hobby membaca, makan, maupun berolahraga. Semua hobby yang kita lakukan akan menyalurkan energi negatif kita menjadi hal yang positif. Selama kita berminat dengan hobby tersebut dan hobby tersebut merupakan kegiatan yang positif.
Yang paling menyenangkan jika kita mempunyai pekerjaan yang sesuai dengan hobby kita. Misalkan hobby kita adalah memasak, kita bisa membuat resto sendiri dan menyalurkan hobby kita sehingga menghasilkan pundi-pundi rupiah yang siap menempati dompet kita.
 2. Cita-cita
Banyak yang membicarakannya, banyak pula yang memendamnya sendiri dalam kebisuan. Yah, cita-cita memang tidak harus dibagi ke semua orang. Bisa saja kita menyimpannya sendiri dan berusaha untuk mencapainya. Namun, sebenarnya apa sih makna dari cita-cita itu sendiri? Cita-cita adalah gambaran dari tujuan hidup kita yang ingin kita capai di masa depan. Hal ini bersifat pribadi. Maka dari itu, setiap orang tidak boleh mencampuri atau mengomentari apa yang dicita-citakan oleh seseorang. Mungkin, cita-cita sama halnya dengan mimpi. Yah, kita pasti mempunyai mimpi. Namun beberapa orang, tidak suka menyebut hal itu dengan kata mimpi. Mereka lebih suka menyebut hal yang cita-citakan menjadi sebuah tujuan, bukan mimpi. Hal yang terakhir ini berlaku dengan saya.
Namun, bagaimana dengan cita-cita yang hanya tinggal cita-cita saja? Bagaimana jika cita-cita tersebut tidak tercapai? Kembali kepada pepatah bijak yang mengatakan "Kita sudah berusaha, namun Tuhan tetap yang menentukan". Tak peduli seberapa keras usaha kita, jika Tuhan berkata tidak, maka hal itu tidak akan terjadi. Namun, janganlah berputus asa! Jika Tuhan tidak memberikan rezeki di satu jalan, pasti Dia akan memberikan rezeki di banyak pintu lain yang sudah Dia persiapkan. Ingat selalu bahwa "Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan". Jadi, ketika cita-cita dan harapanmu tidak sesuai dengan keinginanmu, keep your chin up and smile up.


3. Bakat
Makin banyak kita membuang waktu untuk merasa iri pada bakat ataupun kesuksesan orang lain, maka semakin sulit pula kita berkembang maju. Buang sikap negatif itu! - Andrie Wongso-
Semua orang dilahirkan pasti mempunyai bakat. Pasti! Bakat adalah suatu kondisi atau serangkaian karakteristik atau kemampuan seseorang yang dengan suatu latihan khusus memeungkinkannya mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan ketrmpilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, kemampuan bermain music  dan lain-lain. Bingham (1986). Jadi, secara tidak langsung atau tidak kita sadari, kita telah ditakdirkan mempunyai bakat sewaktu kita dilahirkan oleh ibu di dunia.

Ada yang menyadari bakat yang dia miliki, dan mengembangkannya. Bakat tersebut dapat menjadi prestasi tersendiri dan mungkin menjadi alat bantu mencari rupiah untuk penghidupannya. Adapula yang tidak menyadari bakatnya, sehingga tidak terasah dengan baik. Hal ini sering disebut bakat terpendam. Bakat sudah dapat dilihat sewaktu kita masih kecil. Ketika kita masih kecil suka bernyanyi, ada kecondongan besar bahwa kita mempunyai bakat dalam seni olah vokal. Jika orang tua kita sadar dan kita mempunyai minat untuk mengembangkannya, maka bakat tersebut akan terasah sampai dewasa. 
Ada juga ketika kita masih kecil, kita sering sekali berdiam diri. Orang tua kita mungkin masih sibuk bekerja sehingga tidak mengetahui apa bakat yang kita punya. Hal ini sering memacu kita untuk berfikiran negatif terhadap diri kita sendiri. Ingat! Semua orang pasti mempunyai bakat. Pahami dirimu, temukan bakatmu, dan KEMBANGKAN!

Bila kita belum menemkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat kita, bakatilah apapun pekerjaan kita sekarang. kita akan tampil secemerlang yang berbakat -Mario Teguh-

Love your life! You are original, cannot be replaced!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar sih boleh . malah bagus ... tapi yang sopan ya :)

 

Copyright Lely Rachmawati Soeharsono 2 0 1 3| Contact Me |Chat With Me (Y! Messanger)