Sambil baca, sambil dengeri backsongnya:)
Calvin Jeremy - Dua Cinta Satu Hati
sejauh mata memandang, cuma ada dia. Memang, dia selalu ada di dalam pikiranku akhir-akhir ini. Aku suka padanya. Tapi... pandanganku juga tak lepas dari Putra. Dia sahabatku sejak aku SMA. Diam-diam aku menyimpan rasa padanya. Ya, hanya perasaan terpendam saja, tidak lebih.
Aku merasa kasihan pada Putra. Setiap kali aku merasa sedih, aku datang padanya. Mungkin aku yang egois, atau memang dia yang sabar. Entah kenapa, dia masih mau mendengar semua ceritaku. Aku sempat berfikir, kenapa dia baik sekali padaku. Selalu ada di saat aku sedih. Tetapi, aku selalu egois padanya. Aku sadar itu. Setiap aku dekat dengan Sandy, aku seketika lupa pada Putra.
Aku seperti berpijak di dua batu. Tidak bisa ke kiri maupun ke kanan. Baik dengan Putra, maupun dengan Sandhy. Aku nyaman dekat mereka, dan aku tidak mau memilih diantara mereka. Aku egois, serakah mungkin lebih tepatnya.
Siang ini aku makan bersama Sandhy. Senang rasanya bercanda dengan dia. Dia orang yang lembut pada wanita, dan kurasa dia tipe pria yangs setia. Aku percaya padanya. "Sebentar Ver, aku mau ke kamar mandi dulu." dan mataku terpana pada HP nya. Kenapa akal ini datang. Kenapa aku curiga padanya? Aku penasaran dengan isi HPnya. Dengan siapa saja dia berhubungan selain denganku?
Beberapa hari kemudian, Sandhy sudah jarang menghubungiku lagi. Aku gelisah, rasanya ada yang hilang. Tidak ada lagi dering SMS darinya. Menanyakan kabarku dan segalanya yang sudah aku lakukan hari itu. Kenapa dia? Kenapa susah sekali di hubungi?
"Hai, kamu kemana akhir-akhir ini? Kok susah dihubungi?" Sapaku ketika bertemu Sandhy di Mall. "Ini siapa? teman kamu?" Kata suara gadis yang ada di belakangnya. "Vera, kenalin.. Ini Yunita, pacarku."
JDAR! "sejak kapan?" "Seminggu yang lalu?"
Terjawab sudah kegalauanku akhir-akhir ini. Sekarang, aku ingin bersama Putra.
Aku menemuinya di tempat kesukaannya. "Hai Put!" sapaku dari jauh. Dia asyik bermain dengan laptopnya. Aku menemukan seseorang yang benar-benar mengertiku...
Aku menghampiri Putra, yang kurasa tidak mendengar sapaku tadi...
"Sayang, ayo kita makan..." kata Yeni, teman sekelasku yang duduk di samping Putra. Yeni menggenggam tangannya. Putra membalas senyumnya dan juga menggenggam tangan Yeni dengan hangat.
Putra?
kak, ini ceritanya ada lanjutannya apa segitu doang?
BalasHapusendingnya memang saya buat begini, biar reader yang menerka-nerka hihi :D
Hapusthanks for reading anyway :D
oke. bagus kok kak ;)mau jadi penulis ya kak?
BalasHapushobby aja kok hihi :D
Hapus