Sabtu, 13 April 2013

My Priceless Wealth :)


Sebagai perempuan, kita pasti pernah merasakan haid. Kita juga pasti pernah merasakan nyeri haid. Tapi apa kita pernah merasakan, atau memikirkan, bagaimana sakitnya seorang Mama melahirkan kita? Haid saja sakitnya sudah seperti ini, apalagi melahirkan? Oke, saya tidak akan membahas rasanya melahirkan, karena saya juga belum tau bagimana rasanya itu..


Tapi yang saya ingin bahas betwapa besar arti orang tua dalam hidup saya. Pertama mama.
Mama adalah sosok penting dalam hidup saya. Seorang wanita perkasa yang tertutupi dengan jiwa kelembutan..
Sosok wanita tegar yang tertutupi dengan rasa penuh kasih..
Sosok wanita yang selalu mempunyai cita-cita tinggi untuk anaknya.
Menginjak usia saya yang ke-19, arti mama bukanlah hanya sebagai ibu.
Ibu yang membangunkan saya setiap pagi, menyiapkan saya sarapan, dan membantu saya mengerjakan PR
Dalam usia saya yang terbilang dewasa awal, arti mama sangat jauh lebih dari itu..
Mama menjadi sosok yang selalu ada dalam hidup saya, bahkan lebih dari teman dekat saya sendiri..
Beliau selalu mengerti saya lebih dari saya sendiri
Selalu memahami saya dalam suasana hati apapun
Terkadang marah, itupun tidak lama
Mama tidak pernah menunjukkan raut muka sedih
Meskipun saya tahu, beban yang dihadapi cukup berat
Memang benar, saya tidak sama dengan rekan sebaya saya
Dikala teman yang lain sedang sibuk nongkrong sana-sini,
Makan di resto sana-sini, ketawa-ketiwi, gossip, nonton film ini-itu
Tapi saya lebih teratrik dengan suasana hangat yang keluarga saya berikan
Bukanya orang tua saya melarang, tetapi saya berusaha untuk terbiasa hidup prihatin
Mama memang menyarankan saya untuk pergi bersama teman-teman saya
Sesekali lah boleh.. Tapi, rasa nyaman di rumah tidak akan pernah saya dapatkan dimanapun
Saya juga tidak mau berfoya-foya, karena ya itu… saya harus terbiasa hidup prihatin
Bukan hemat, tapi mengerti situasi
Haha, saya bisa bicara seperti ini karena saya bisa merasakan orang tua saya bekerja
Siang malam hanya untuk menyenangkan hidup kedua anaknya
Memberikan kehidupan yang layak
Baju yang bersih
Pendidikan yang baik
Dan mereka selalu berusaha agar anaknya tidak merasa beda dengan teman lainnya
Pernah suatu malam saya terbangun
Mama masih dalam mukenahnya
Sholat Tahajud
Dalam lirih beliau berdoa, untuk keluarganya, orang tuanya, terlebih anak-anaknya
Setiap malam mama selalu berdoa untuk aku dan adikku
Tak hanya untuk aku sekarang, namun untuk aku besar nanti
Rezeki, kehidupan masa depan, bahkan sampai jodoh
Mama mendoakan hal yang terbaik untuk aku
Beliau memasrahkan semua kepada Allah SWT
Hal yang belum sama sekali aku pikirkan, mama sudah mendoakan aku
Mungkin sudah lama
Mungkin mulai dari aku akhir baliqh atau lebih lama lagi
Mama adalah sahabat terbaikku
Sahabat terbaik dalam 19 tahun aku hidup
Sahabat yang tidak akan pernah membicarakan kejelekanku di belakang
Sahabat yang tidak akan pernah menyakiti hatiku
Sahabat yang selalu mendukung semua cita-citaku
Sahabat yang selalu ada disaat aku sakit, senang, susah
Sahabat yang mau terjaga ketika aku mengerjakan tugas OSPEK
Sahabat yang rela menjemputku pulang sekolah meskipun kehujanan
Sahabat yang selalu memberikan aku kenyamanan
Sahabat yang setia mendengarkan keluh kesahku
Sahabat yang selalu di pihakku
Sahabat yang mau berkorban untukku
Sahabat yang pertama tau ketika aku sedang sedih
Sahabat yang selalu mengutamakan kebutuhanku
Mama adalah malaikat penjaga yang Allah kirimkan untuk aku
Aku mungkin tidak akan pernah bisa untuk membalas semua jasa-jasanya
Jasa-jasa yang tidak akan pernah bisa aku tulis satu persatu
Mama, salah satu cambukku untuk berpacu menjadi yang terbaik
Pemacuku untuk lebih giat belajar
Giat kuliah
Bagiku, mama lebih dari kata sempurna.

Yang kedua adalah Papa,
Papa…
Papa adalah sosok penyayang dibalik jiwa kebapakannya
Sosok pemikir untuk kebaikan anak-anaknya
Pemberi masukan terbaik untuk aku ketika melangkah
Meskipun terlihat cuek, aku tau sebetulnya papa sayang kepadaku
Ingat, waktu aku ingin membeli boneka barbie waktu aku masih kecil
Papa sedang dinas ke luar Jawa
Aku lupa tepatnya di mana
Papa langsung mengirimkan uang pada mama
Biar aku senang
Aku juga ingat
Ketika papa memacuku untuk menjadi orang sukses
Lebih dari dirinya
Hidup dengan lebih baik
Bersama orang yang lebih baik
Banyak kisah yang papa utarakan padaku
Pengalaman yang selama ini beliau dapat,
Semua beliau ceritakan padaku
Papa ku lebih dari kata Hebat
Dibalik sikapnya yang cuek, tegas, dan sedikit ngeyel
Hahahha mirip sekali denganku
Papa orangnya supel dan sangat humoris
Semua sifatku hampir mirip dengan papa
Apalagi, ketika papa memikirkan hal yang berbeda dengan pemikiran orang lain
Itu sama denganku
Papa, mengerti aku apa adanya
Papa menjagaku seperti berlian
Kalau mama menyayangiku seperti puteri,
Papa menjagaku seperti berlian
Terkesan agak kolot terkadang
Tapi aku makhlum, alasan ketika aku sudah harus sampai rumah jam 9
Di zaman seperti ini, siapa yang tidak khawatir
Kejahatan dimana-mana
Terlebih, aku anak perempuan
Meskipun aku anak pertama, sesungguhnya aku anak yang kedua
Kakakku, juga perempuan, dia meninggal saat dilahirkan
Dan aku sadar, mengapa papa sangat menyayangiku
Papa, mempunyai sifat yang sama denganku
Gengsi
Aku dan papa, cukup gengsi untuk menyatakan perasaan
Meskipun perasaan sayang
Bagiku, dan mungkin bagi papa
Rasa sayang tiddak perlu di umbar-umbar
Action saja, dan buat mereka sadar
Pokoknya papaku thumbs up deh!

They're super parents ever I had! Thanks God for sending them for me and my brother.
Love u both! <3 p="">

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar sih boleh . malah bagus ... tapi yang sopan ya :)

 

Copyright Lely Rachmawati Soeharsono 2 0 1 3| Contact Me |Chat With Me (Y! Messanger)