Rabu, 03 April 2013

#FF2in1 - Faithfull

Aku bahagia hidup di dunia ini, bahkan kadang aku merasa sempurna. Sekarang, apa yang tidak bisa aku sombongkan. Aku punya semuanya. Rumah mewah, wajah yang cantik, keluarga terpandang, sekolah yang elite, jago matematika, dan punya teman yang baik. Kalau ada yang bilang itu semua hanya di sinetron, mungkin mereka belum mengenalku.

Aku punya 4 teman yang sangat dekat denganku. Mereka selalu menemaniku kemana-mana. Mungkin, ada yang kurang. Erlin, sahabatku yang satu itu tidak selalu ikut denganku dan kedua sahabatku yang lain. Dia sering sakit, aku sedikit kasihan padanya. Masih muda, tapi tidak bisa menikmati masa mudanya dengan baik.

Suatu sore Aku, Kalista dan Naomi pergi ke mall seperti biasanya. Kami shopping dan melakukan hal yang dilakukan oleh orang pada umumnya. Aku sangat senang sekali mempunyai sahabat macam mereka. Meskipun aku merasa ada yang kurang, karena Erlin jarang ikut bersama kami.

Tapi kadang aku ragu, apa mereka benar-benar berteman denganku karena tulus apa hanya materiku saja? Pikiranku memang terdengar jahat, meragukan ketulusan sahabatku sendiri. Tapi, aku ingin membuktikan itu dan membuatku lebih yakin. Mereka tulus berteman denganku atau tidak. Aku tidak ingin hanya mengira tanpa melakukan sesuatu. Tapi, apa yang bisa aku lakukan?

Paginya, aku terbangun. Mandi, sarapan, dan dandan seperti biasanya. Aku menggoreskan lipstik di bibirku. Aku punya ide dengan ini!

Sengaja, lipstik di bibirku sedikit kubelepotkan. Aku ingin tahu, siapa yang benar-benar tulus berteman denganku.

Di kelas, semua berjalan normal. Seperti biasanya. Mengapa tidak ada yang membahas lipstikku yang belepotan? Apa memang mereka tidak peduli? Apa mereka tidak ingin membuatku sakit hati?

Aku pergi keluar kelas sebentar. Ke ruang guru. Aku lupa mengumpulkan tugas. Oh ya! Tugasku lupa ku bawa! Segera aku berlari ke kelas!
"Gila, mau main lenong dia lipstik pake belepotan gitu!" Kata Kalista. Aku sembunyi dibelakang pintu
"Iya. Cantik sih, tapi kayak Ondel-ondel!" dan mereka tertawa keras bersama. Aku sedih, dugaanku benar. Mereka hanya baik di depanku.

Rasanya aku sedih. Aku berlari ke kamar mandi. Lalu, siapa yang benar-benar tulus berteman denganku?
"Wionna? Kamu kenapa?" kata Erlin sambil batuk kecil
"Erlin?"
"Lipstik kamu belepotan nih." Katanya sambil membersihkan lisptikku dengan tissuenya.

Erlin :)

4 komentar:

  1. Sahabat itu orang yang menunjukkan kesalahan kita di saat tak seorangpun mau melakukannya..:)


    nice..

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih...
      semoga kita menjadi orang yang mau diingatkan orang lain jika salah :)

      Thanks for reading :)

      Hapus

komentar sih boleh . malah bagus ... tapi yang sopan ya :)

 

Copyright Lely Rachmawati Soeharsono 2 0 1 3| Contact Me |Chat With Me (Y! Messanger)